Tepat pukul 07.45, para penari amatir ini tiba-tiba berkerumun menghadap tugu Monas. Selama 15 menit mereka mulai menari dengan gerakan yang ritmis. Tarian ini berhasil mengajak para pengunjung Monas lainnya bergabung, sehingga pesertanya lebih banyak dari yang tercatat di MURI. “Hitungan jumlah peserta resmi dilihat dari yang sudah mendaftar sepekan sebelumnya,” kata Bartasan Wauran, pemrakarsa acara ini dari komunitas Kaki Gatel.
Dance:
Bartasan mengatakan flashmob adalah aksi nyata dan menarik perhatian dari semua kalangan di area publik. "Membawa pesan positif dengan aksi ini lebih menarik perhatian," kata dia usai acara itu. Ia menambahkan para peserta mengikuti kegiatan ini secara gratis. “Kami digampangkan izin menggunakan Monas oleh pemerintah Jakarta Pusat dan Piero yang membagikan sepatu gratis,” ucap dia. “Mungkin karena pesan positif yang kami bawa.”
Menurut Bartasan, kampanye positif yang ditularkan komunitasnya diharapkan bisa mengajak masyarakat agar lebih peduli menjaga Jakarta. “Jadi tujuan Jakarta sebagai kota bersih dan nyaman bisa tercapai,” ujar dia lagi.
Sebelum menari, mereka mengantre untuk mendapatkan sepatu gratis dari sponsor. Kebanyakan memang anak sekolahan. Tapi banyak juga peserta yang membawa keluarganya. “Tapi tujuan kami karena ini tindakan positif untuk Jakarta,” ujar Sita Rahman, peserta yang berusia sekitar 50 tahun.
Sumber:
Posting Komentar